Sarjana Peternakan di Era New Normal Menyongsong Society 5.0

  • 09:01 WITA
  • Admin Jurusan Ilmu Peternakan
  • Artikel

SARJANA PETERNAKAN DI ERA NEW NORMAL MENYONGSONG SOCIETY 5.0

Mendengar dan membaca kata “sarjana peternakan”, masih ada segelintir yang menyangka bahwa lulusan peternakan hanya akan berkecimpung dengan kegiatan memelihara ternak di kandang. Anggapan ini tentu keliru, mengingat bidang kerja yang cukup luas dan terbukti tidak hanya terbatas pada aktivitas di lapangan saja. Berbagai lini di perusahaan telah diisi oleh tenaga kerja yang berlatar belakang bidang peternakan, bahkan di tempat yang sangat sedikit kaitannya atau bahkan tidak sama sekali bersentuhan dengan dunia ternak. Namun, kondisi ini sedikit terganggu dengan adanya pandemi covid-19 yang kemudian menjadi tantangan besar bagi para lulusan peternakan.

Hantaman pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia di awal tahun 2020 lalu, telah mengubah kehidupan manusia terutama gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Sekolah yang ditutup dan kantor-kantor pun menerapkan WFH atau Work From Home. Warga memilih berdiam di rumah dan kondisi ekonomi mengalami penurunan. Bahkan berakibat orang-orang kehilangan pekerjaan akibat ketidakstabilan pemasukan usaha. Menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, jumlah pegangguran di Indonesia meningkat tajam sebesar 2.67 juta orang selama pandemi.

Kondisi ini juga tidak luput menimpa dunia peternakan. Di mana, terjadi penurunan produksi, penurunan permintaan pasar, hingga menyebabkan kenaikan harga yang tak wajar. Banyak pengusaha peternakan terpaksa gulung tikar akibat kesulitan ekonomi tersebut. Terlepas dari tantangan besar yang mengguncang bidang peternakan, perlu diingat bahwa kini kita telah berada di era new normal. Masa di mana manusia hidup menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi, yang menantang adaptasi tinggi serta perlahan beranjak dari era industry 4.0 dan bersiap memasuki era society 5.0. Konsep society 5.0 ini sendiri dirumuskan oleh PM Jepang, Shinzo Abe yang diresmikan di tahun 2019. Mengutip pernyataan Ketua Forum Rektor Indonesia, Arif Satria seperti dilaporkan oleh Kompas.com. Beberapa soft skill yang perlu dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi di era society 5.0 yaitu leadership, languange skill, IT literacy, dan writing skills. 

Leadership sebagai kemampuan utama yang patut dimiliki, karena sangat menentukan keberhasilan kerja tim dalam setiap lini pekerjaan yang ditekuni. Pemimpin yang baik mampu membimbing anggota timnya serta bertanggung jawab terhadap segala kondisi yang terjadi. Languange skills sendiri sudah menjadi kemampuan dasar yang harus dikuasai karena kini sudah tak ada batasan antar wilayah dan dunia usaha telah menembus skala global. Selain itu, kecanggihan teknologi menuntut penguasaan literasi informasi dan teknologi sebagai ciri utama society 5.0. Sementara kemampuan menulis (writing skills) menjadi penting untuk menuangkan ide dan gagasan, pemikiran maupun inovasi yang berkontribusi dalam society 5.0.

Hard skills yang didapatkan melalui kelas perkuliahan, seyogyanya juga dibarengi dengan soft skills sehingga seorang sarjana peternakan menjadi sumber daya manusia dengan paket lengkap dan memenuhi ekspektasi dunia usaha terutama industri. Di era society 5.0 kelak, diharapkan para sarjana peternakan mampu bersinergi dengan kecanggihan teknologi dan menjadi tenaga kerja yang tidak tergantikan fungsinya oleh mesin-mesin. Seorang sarjana harus mampu menghadapi tantangan apapun termasuk ketika dunia tengah dilanda pandemi covid-19.

Menurut Forbes, di tahun 2021 memasuki society 5.0, para rekruter mencari tenaga kerja dengan growth mindset, kemauan terus belajar, berpikir kritis, survival skills, resilience dan rasa ingin tahu, fleksibilitas, dedikasi, serta berkembang dalam gerakan virtual. Kemampuan- kemampuan yang telah dijabarkan di atas dapat diperoleh selain dari ruang kuliah, juga dari keaktifan para lulusan perguruan tinggi selama menjalani masa kuliah. Contohnya dengan aktif berorganisasi, keterlibatan dalam gerakan-gerakan pelayanan masyarakat, keikutsertaan dalam proyek-proyek lapangan, serta mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kompetensi sesuai bidangnya.

Diharapkan di masa new normal ini, menjadi titik balik bagi para mahasiswa peternakan untuk berbenah diri, yakni mengetahui dan memahami basic skills atau kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh seorang sarjana peternakan, sehingga dapat menambah motivasi dan semangat para mahasiswa untuk memanfaatkan sebaik-baiknya masa kuliah untuk menimba ilmu sebanyak mungkin. Tidak hanya pengetahuan teknis di kandang maupun di lapangan, namun juga paham manajerial, bagaimana memimpin sebuah tim, memajukan perusahaan, ataupun mampu merintis sendiri usaha di berbagai bidang yang diminati. Ketika lulus nanti, pada SDM peternakan dapat berkompetisi dengan bekal kemampuan yang lengkap dan mampu menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada di masa depan, di era new normal.

 

Referensi:

https://edukasi.kompas.com/read/2019/03/20/21391851/4-kompetensi-lulusan-ini-jadi-kunci-society-50?page=all

https://www.forbes.com/sites/forbeshumanresourcescouncil/2020/11/09/the-top-10-skills-recruiters-are-looking-for-in-2021/?sh=7a04fb567e38



Penulis:

Ayu Lestari, S.Pt., M.Si. (Staf Pengajar Jurusan Ilmu Peternakan)