Gowa, 25 November 2025 – Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), sukses menyelenggarakan kegiatan akbar Seminar Nasional bertajuk “Agropreneur Muda di Era Digital: Inovasi, Regulasi dan Transformasi untuk Menyongsong Peternakan Berkelanjutan di Era VUCA”. Acara yang berlangsung di LT Universitas Kampus 2 UIN Alauddin Makassar mulai pukul 08.00 WITA ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan strategis dalam menghadapi tantangan era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi digital.
Seminar Nasional ini dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Ilmu Peternakan, Ibu Amriana Hifizah, S.Pt, M.Anim.,St., Ph.D. Dalam pidato pembukaannya, Ibu Amriana Amriana Hifizah menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi munculnya ide-ide agropreneurship baru yang adaptif terhadap perkembangan zaman, serta mendorong implementasi praktik peternakan yang berkelanjutan. Partisipasi dari dosen, mahasiswa, dan pemangku kepentingan industri terlihat sangat antusias sepanjang acara.
Sesi inti seminar diisi oleh tiga narasumber terkemuka dari berbagai bidang yang relevan. Mereka adalah Rizqan Halalah Mz. M. M.SI dari BBPDSMP Kominfo Sulsel yang membahas aspek regulasi dan transformasi digital, Prof. Dr. Muhammad Ihsan Andi Dagong, S.Pt., M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Peternakan UNHAS yang membawa perspektif akademis dan penelitian, serta Drh. Subaedy Yusuf, MP dari Farmer Support Center DDU Indonesia yang berbagi pengalaman praktis di lapangan. Diskusi intensif selama acara berfokus pada strategi implementasi smart farming, pentingnya dukungan regulasi pemerintah bagi usaha rintisan peternakan, serta model bisnis peternakan yang efisien dan ramah lingkungan.
Melalui seminar ini, diharapkan terjadi transfer pengetahuan yang signifikan dan terbentuknya jaringan kolaborasi yang kuat antara akademisi, regulator, dan praktisi. Jurusan Ilmu Peternakan menegaskan komitmennya dalam memajukan ilmu peternakan dan mencetak lulusan yang siap menjadi agropreneur muda yang inovatif, kompetitif, dan mampu berkontribusi pada pencapaian sektor peternakan berkelanjutan di masa depan.(HIS)

