IB adalah suatu proses perkawinan yang dilaksanakan dengan
memasukkan spermatozoa (semen) ke saluran reproduksi ternak betina oleh manusia
yang meniru proses alami. Tujuan utama IB adalah untuk lebih mendayagunakan
perbaikan mutu genetik (bibit) ternak melalui peningkatan efisiensi penggunaan
pejantan unggul. Keberhasilan IB dengan metode trancervical berkisar antara
40-60%.
Pengolahan semen meliputi penampungan, pengenceran dan
penyimpanan. Cara penyiapan semen cair: 1) lakukan penampungan semen; 2) tentukan
konsentrasi semen untuk IB. Sekali penampungan dapat terjadi 2-3 kali
ejakulasi. Volume semen setiap ejakulasi sekitar 0,3-1,2 ml.
Kepadatan spermatozoa yang cukup aman untuk keberhasilan IB
sekitar 100-200 juta/ml. Sedangkan kepadatan spermatozoa semen kambing/domba
per ejakulasi berkisar 2-4,5 milyar/ml. Maka pengenceran dapat dilakukan 10-15
kali dan dosis inseminasi buatan 0,25-0,5 ml.
Semen yang telah dicampur dengan bahan pengencer apabila untuk
digunakan dalam waktu pendek (4-5 hari) dapat disimpan pada suhu 4-70C (lemari
pendingin) atau ke dalam straw guna menyimpan pada suhu -1960C (liquid
nitrogen) untuk dibekukan.
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak
Admin Web :
Hikmawati, S.Pt.